Bec News BEC BSI

Spesial Sabtu 24 April 2021, UBSI Undang 2 Narasumber di Seminar Entrepreneur

Terbit : 2021-04-26 | Jam : 21:54:04 WIB | Dibaca : 790 kali.

Jakarta - Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) kembali menggelar seminar Entrepreneur bersama IC UBSI dan BEC, seminar itu diselenggarakan selama 7 hari, dan kali ini merupakan hari pelaksanaan keenam event tersebut.

kegiatan itu digelar secara online via Zoom pada Sabtu (24/4/2021) pukul 08.00-15.30 WIB. Seminar tersebut diperuntukan kepada mahasiswa yang sedang mendapatkan matakuliah Entrepreneur. Spesial hari Sabtu, UBSI mengundang 2 narasumber sekaligus.

Adapun yang menjadi pembicara dalam seminar yang mengusung tema “Wiramuda Kreatif, Indonesia Bangkit tersebut adalah Alwa Rerizia seorang CEO Of Borneo Talent School dan juga sebagai Konsultan Bisnis & Marketing Kibar Indonesia beserta Dr. Emilia Bassar, M.Si., IAPR seorang Founder Of CPROCOM (Center for Public Relations, Outreach and Communication).

Dalam membuka seminar tersebut, Fuad Nur Hasan selaku kepala Incubator Center UBSI (IC UBSI) sekaligus ketua bagian BSI Entrepreneur Center (BEC) turut memberikan sambutan dengan memperkenalkan IC UBSI dan BEC kepada peserta seminar, beliau menjelaskan tentang lembaga pengembangan dan motivasi entrepreneurship milik Universitas Bina Sarana Informatika tersebut.

Apabila anda punya bisnis tapi stuck, atau belum punya bisnis pingin punya bisnis, atau punya ide bisnis tapi masih ragu untuk berbisnis, ayo.. jangan ragu untuk bercerita kepada kami, lembaga kewirausahaan UBSI” ajak Fuad dalam seminar itu.

Pada kesempatan itu, Alwa Rerizia membahas tentang bagaimana caranya menjadi seorang wirausaha kreatif untuk membuat ekonomi bangkit. Alwa menyampaikan bahwa untuk menjadi seorang wiramuda kreatif, seorang wiramuda harus mempunyai framework bisnis yang terdiri dari ide bisnis saat ini, visi dan misi, bisnis model, SWOT bisnis, bisnis plan, action plan dan time line bisnis.

 “Seorang pebisnis harus memiliki proyeksi yang jelas sebelum memulai sebuah bisnis, jika seorang pebisnis telah melakukan set up framework bisnis, maka seorang pebisnis tidak akan mudah menyerah karena sudah memproyeksi dan menganalisa resiko yang akan dihadapi” tutur Alwa.

Salah satu tips yang diberikan oleh Alwa adalah seorang wiramuda harus update agar bisa upgrade dan upgrade agar bisa update, harus action agar bisa melakukan evaluation dan harus melakukan evaluation agar bisa melakukan action selanjutnya, serta harus get up disertai speed up agar bisa scale up.

Dalam seminar itu Dr. Emilia Bassar, M.Si., IAPR juga turut memberikan motivasi dengan menjelaskan materi tentang menjadi seorang entrepreneur muda yang creative.

Dr. Emilia menjelaskan ada 4 contents yang perlu diperhatikan dalam menjadi seorang entrepreneur muda yang creative yaitu Passionate Entrepreneur, Creative Thinking, Communication Skills dan Digital Media.

Dr. Emilia menjelaskan mengapa harus ada Passion “Mengapa kita perlu punya passion, menurut saya, kalau kita punya bisnis harus sesuai dengan passion kita, kalau kalian tidak setuju boleh saja,, karena bagi saya kalau sesuai passion kita, kita akan nyaman menjalankannya dan akan mudah menentukan Visi dari bisnis kita” ucap Dr Emilia dalam materinya.

Dr. Emilia berpendapat bahwa creative thinking itu awalnya tidak memiliki aturan “Creative thinking awalnya adalah no rules, seperti Play-Doh, bisa kita bentuk menjadi apa saja, kita bisa membuat apa saja, lakukan saja, barang kali kreativitas kalian adalah emas nantinya” tutur Dr. Emilia dalam memberi motivasi.

Pada seminar itu juga dihadirkan dua orang Alumni Universitas Bina Sarana Informatika yang tengah sukses dalam menjalankan usahanya, yaitu Nina Susanti pemilik bisnis Faster English, alumni UBSI jurusan Bahasa Inggris. Ia mengaku memulai semuanya dari hobi, sedari kecil ia sudah banyak Les Bahasa. Ia terus menggali potensi yang ada pada dirianya. Ia juga pernah menjadi pemenang juara kedua Kompetisi Wiramuda Indonesia (KWI) beberapa tahun lalu saat masih berkuliah di UBSI atas support dari BEC.

Dan ada satu alumni lagi yaitu Agus Budi Mulyanto, ia memiliki bisnis kuliner yaitu Danto Cendol. Agus tengah berinovasi atas minuman tradisional miliknya. Agus menciptakan beragam rasa cendol dari yang original sampai rasa red velvet. Agus mengaku berhubungan baik dengan ketua IC UBSI, Fuad Nur Hasan. Selama masa kuliahnya dulu, ia sering bertukar pikiran dengan sang ketua IC UBSI.

Pak Fuad, beliau sudah saya anggap sebagai kakak saya sendiri, kakak yang sudah memberi banyak ilmu pada saya, dan banyak mensuport bisnis saya, terutama dalam segi desain, beliau banyak membantu saya apalagi dibidang fotografi, foto produk dan banyak lainnya”. Seru Agus sang alumni UBSI.

Image 06