BEC Latih Mahasiswa Lakukan E-Marketing dengan Medsos dan Menyusun BMC
Terbit : 2020-12-02 | Jam : 23:54:58 WIB | Dibaca : 818 kali.
BEC Latih Mahasiswa Lakukan E-Marketing dengan Medsos dan Menyusun BMC
Workshop and Coaching System hari pertama dan kedua yang diadakan oleh Universitas Bina Sarana Informatika Melalui BEC (BSI Entrepreneur Center) telah terlaksana, Kegiatan yang bertujuan untuk menambahkan ilmu dan memberikan pelatihan serta membimbing mahasiswa menuju kesuksesan dalam berwirausaha itu berjalan sukses dan lancar.
Workshop yang terlaksana secara daring melalui media Zoom Cloud Meeting setiap pukul 13.00-15.00 WIB tiap harinya itu diikuti oleh banyak mahasiswa yang antusias dan tertarik dalam pelatihan untuk menjadi seorang pebisnis yang sukses.
Di tanggal 25 November 2020 dengan materi “Pemanfaatan media Sosial untuk E-marketing” narasumber Heribertus Tri Admaja mengajak mahasiswa untuk melakukan E-Marketing dengan menggunakan media sosial secara maksimal.
Dalam workshop-nya Heribertus meceritakan pentingnya AIDA Marketing model yang digunakan dalam pemasaran untuk menggambarkan langkah-langkah yang dilalui pelanggan dalam proses pembelian suatu produk. AIDA adalah singkatan dari Attention, Interest, Desire dan Action yang perlu penjual perhatikan dalam melakukan marketing.
Heribertus juga mengatakan bahwa konsistensi merupakan kuncinya, penjual harus konsisten dalam membuat jadwal posting atau upload produk di media sosial. Heri memberi wejangan kepada mahasiswa UBSI berupa jurus jitu dalam melakukan posting produk di media sosial.
“Kalau kita mau jualan, jangan bilang kita jualan, jangan ada kata suruh beli, tapi kita harus tunjukan bahwa yang kita tawarkan adalah manfaat atau solusi”. Papar Heribertus.
Ada beberapa mahasiswa UBSI yang tertarik dan antusias untuk bertanya, diantaranya Diyana seorang mahasiswa PSDKU Kampus Solo yang bertanya bagaimana caranya agar bisa lebih percaya diri dalam memasarkan produk.
“Pertama, kalau mbak Diyana gak percaya diri, siapa yang mau percaya sama mbak Diyana, jadi buat saya, tutup kuping, tutup mata, posting, posting aja, makanya.. pisahkan akun pribadi dengan akun bisnis, jadi artinya akun bisnisnya, jualan terus gak apa-apa, akun pribadinya, jualan kebahagiaan, gak usah banyak mikir, karena kalau banyak mikir, bisnisnya gak akan bisa jalan.” Jawab Heribertus pada woerkshop hari pertama.
Di hari kedua, tanggal 26 November 2020 workshop yang terlaksana, tidak kalah menarik, dengan narasumber Fuad Nur Hasan selaku kepala bagian BEC yang memberikan materi “Wujudkan Bisnismu dimulai dengan BMC-mu” yang mengobrak-abrik BMC (Business Model Canvas) dan memberikan contoh dalam mempraktikan penyusunan BMC dengan memberikan studi kasus.
“Business Model Canvas (BMC) adalah suatu kerangka kerja yang membahas model bisnis dengan disajikan dalam bentuk visual berupa kanvas lukisan, agar dapat dimengerti, dan dipahami dengan mudah. Model ini digunakan untuk menjelaskan, memvisualisasikan, menilai dan mengubah suatu model bisnis, agar mampu menghasilkan kinerja yang lebih optimal”. Jelas Fuad dalam workshopnya.
Ada beberapa peserta workshop yang tertarik untuk bertanya kepada Fuad dalam workshop hari kedua itu, salah satu peserta bertanya apakah dalam membuat BMC, bisa ada banyak brand dalam 1 BMC.
“ketika kita punya bisnis, jika kita mau menambahkan produk baru yang tidak menginduk pada produk utama kita, maka kita harus membuat BMC nya, 1 BMC, 1 brand, jadi, jika punya dua produk yang jenis atau brand nya berbeda berarti kita buat BMC-nya 2” jawab Fuad.
Workshop tersebut berjalan dengan sukses dan lancar, terlihat dari wajah Fuad Nur Hasan selaku kepala bagian BEC yang terlihat sumringah selepas acara.
“saya senang karena rangkaian workshop dihari pertama dan kedua ini berjalan dengan sukses dan lancar, saya berharap ilmu yang sudah tersampaikan kepada mahasiswa dapat terserap dan dapat diterima dengan baik, serta dapat diperaktikan pada bisnis mereka.” Ungkap Fuad dalam wawancara selepas acara (26/11/20).
by. a2b & nrx