Bec News BEC BSI

AMIK BSI Tampilkan Entrepreneur Fair - Belanja Seru Istimewa

Terbit : 2016-11-28 | Jam : 17:56:54 WIB | Dibaca : 1301 kali.

Tasik- AMIK BSI Tasikmalaya menggelar Entrepreneur Fair di kampusnya, Jalan Tanuwijaya Kota Tasikmalaya, Jumat (25/11). Dalam kegiatan tersebut digelar bazar aneka produk hasil karya mahasiswa. Ada sekitar 24 stand yang berpartisipasi dalam acara entrepreneur fair tersebut.

            Koordinator BSI Entrepreneur Center Agung Baitul Hikmah mengatakan mereka yang membuka stand merupakan mahasiswa yang belum memilikii usaha sebelumnya yaitu mahasiswa aktif semester  1. Mereka menampilkan produk unggulannya mulai dari kuliner hingga fashion. Produk yang ditampilkan sangat inovatif alias tidak biasa. Kreativitas ini menjadi modal awal bagi para mahasiswa untuk mengembangkan usahanya.

            Agung menjelaskan kegiatan ini untuk menumbuhkan minat mahasiswa berwirausaha. Sehingga, mahasiswa BSI diharapkan bisa menjadi pengusaha sebelum wisuda. “Tujuan kegiatan BEC ini untuk open mind agar mahasiswa tidak melulu berorientasi untuk bekerja tapi haris bisa membuka lapangan pekerjaan untuk diri sendiri dan  orang lain,” ujarnya kepada Radar, kemarin (25/11).

            Dia menyatakan saat ini lapangan pekerjaan tak sebanding dengan jumlah lulusan, padahal sebagian besar orang memiliki orientasi yang sama yaitu bekerja. Untuk itu, Bsi menciptakan BSI Entrepreneur Center (BEC) yang merupakan suatu lembaga yang membantu mahasiswa untuk belajar menjadi pengusaha sebelum wisuda.

            Entrepreneur  atau wirausaha, diakuinya, sangat terbuka lebar untuk semua bidang terutama kuliner, fashion dan teknologi. Tetapi yang tak kalah penting di ilmu entrepreneur adalah marketing. Pihaknya pun mendorong agar pemanfaatan teknologi dapat dilakukan secara maksimal.

            Salah satu mahasiswa BSI yang sudah berkecimpung menjadi entrepreneur yakni Denis Andrian. Dalam Entrepreneur  Fair, dia membuka stand  Bonsing alias abon singkong. “Melalui kreativitas, kita bisa membuat produk  yang inovatif dan mampu diterima pasar,” kata mahasiswa semester 1 jurusan Managemen Informatika itu.

            Abon singkong menjadi alternatif abon sapi yang harganya relatif lebih tinggi. “Saya mengolah bahan yang mudah didapatkan dan murah yakni singkong menjadi abon yang tak kalah lezat dengan abon daging,” terangnya.

            Ukuran varian kecil, abon singkong dijual Rp 2.500 per peice. Di luar dugaan, abon singkong dengan tiga pilihan rasa yakni original, pedas dan keju ini laris manis diserbu pembeli. Produk inovatif lainnya yang dipamerkan di Entrepreneur Fair yakni keripik talas, donat kentang hingga ubi krispi.

Image 06